Sabtu, 20 Juni 2020


DAFTAR MAHASISWA 
YANG  TELAH  MENGUMPULKAN TUGAS 
MK KARYA TULIS ILMIAH 
SEMESTER VI

1. Rina Haerina NIM ( 201701040049 )          Nilai 90
2. Rodiah NIM ( 201701040115  )                   Nilai 90
3. Elis Yeni NIM (   )                                        Nilai 85
4. Maesaroh NIM  ( 201701040081 )               Nilai 90
5. Arsah NIM ( 201701040052 )                      Nilai 85
6. Sinta Aprilianti NIM ( 201701040046 )       Nilai 85
7. Rina Aryanti NIM (   )                                  Nilai 85
8. Tinah NIM (   )                                              Nilai 85
9. Susi Sulastri NIM ( 201701040075 )            Nilai 90
10. Tita Rosita NIM (   )                                    Nilai 85
11. Iis Puspita Dewi NIM ( 201701040077 )    Nilai 90 
12. Yustika ismayanti NIM ( 201701040080 )  Nilai 85
13. Ikha Ameliya NIM (   )                                Nilai 85
14. Yati NIM ( 201701040050 )                        Nilai 85
15. Siti Fazriah NIM ( 201701040054 )            Nilai 90
16. Kartika NIM ( 201701040064 )                   Nilai 85
17. Siti Nurniawati NIM (201701040076)        Nilai 80
18. Siti Rohmah NIM ( 201701040087 )           Nilai 80
19. Nuraesih NIM ( 201701040047 )                 Nilai 80
20. Sarni NIM ( 201701040063 )                       Nilai 80
21. Anah NIM ( 201701040069 )                       Nilai 80
22.

Daftar Nilai Tugas Materi Kuliah PAI Semester II


Daftar Nama Mahasiswa
yang telah mengerjakan tugas 
PAI Semester II

1. Mega Virawati NIM (   )                       Nilai  90
2. Siti Khodijah NIM ( 201901060077 )  Nilai  85
3. Iceu Yulianti                                         Nilai  90
4. Siti Aliah NIM ( 201901060078 )        Nilai  85
5. Tinah Aryati NIM (   )                          Nilai  85
6. Desi Melasari NIM ( 201901060072 ) Nilai  85  


KEIMANAN DAN KETAQWAAN
Oleh : Mamad Yusuf,SE.M.Pd
Iman adalah kata yang umum didengar dalam pendidikan agama islam. Bahkan mungkin, pelajaran pendidikan agama islam yang pertama kali kita dengar adalah tentang keimanan. Tetapi apa sebenarnya iman itu? Sudahkah kita memahami dan mengaplikasikannya? Hal ini tentu menarik untuk dibahas secara lebih lanjut karena ajaran agama islam bermula dari keimanan.
Tak hanya itu, keimanan juga erat kaitannya dengan ketakwaan. Mempelajari keimanan akan selalu beriringan dengan mempelajari ketakwaan. Jika keimanan seseorang bertambah begitu juga dengan ketawaannya, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, memperkuat keimanan adalah suatu keharusan bagi seorang muslim.
Besar kecilnya keimanan seseorang pada dasarnya hanya orang tersebut yang mengetahuinya. Tetapi, ada beberapa ciri-ciri yang dapat diketahui seberapa besar keimanan seseorang tersebut. Tak hanya itu, proses terbentuknya iman yang ada pada seseorang juga dapat diamati dan dipelajari sebagai acuan seberapa besar keiman yang ada pada diri kita sendiri.
          Keimanan dan ketakwaan perlu dipelajari dengan mendalam untuk menjaga kita dari pikiran, perkataan, atau perbuatan yang dapat membuat kita melanggar ajaran Allah SWT.
Iman berasal dari kata kerja bahasa Arab amina-ya’manuamanan yang berarti percaya. Taqwa yang berasal dari kata waqa artinya memelihara sesuatu.  Oleh karena itu, iman menunjukan sikap batin yang terletak dalam hati sehingga, orang yang percaya atau beriman kepada Allah akan menunjukkan sikap batin yang sesuai dengan ajaran Allah. Walaupun, dalam kesehariannya tidak mencermikan ketaatan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya masih disebut beriman.
             Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Atthabrani, Iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dalam lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan. Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup.
             Akidah islam dalam Al-Qur’an disebut iman. Iman bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seseorang untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan yang diyakininya. Oleh karena itu, orang yang mengimani aqidah islam akan melakukan segala sesuatu sesuai dengan aturan hukum islam.
a.     Proses Terbentuknya Iman
Proses terbentuknya iman dimulai pada saat seseorang masih dalam kandungan. Dalam hal ini. Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Setiap anak, lahir membawa fitrah. Orang tuanya yang berperan menjadikan anak tersebut menjadi yahudi, nasrani, atau majusi.”.  Oleh karena itu, keimanan seorang anak ditentukan oleh orang tuanya. Tak hanya itu, perilaku orang tua dirumah jugalah menjadikan anak tersebut berperilaku baik atau buruk.
         Proses pembentukan iman diawali dengan proses perkenalan yaitu, mengenal serta mengetahui bagaimana ajaran Allah. Karena tidak mungkin seseorang dapat beriman kepada Allah tanpa terlebih dahulu mengenal dan mengetahui ajaran Allah. setelah mengenal dan mengetahui ajaran Allah harus dilakukan proses pembiasan agar dapat melaksanakan ajaran Allah dengan senang, ikhalas, dan benar.
         Dalam mewujudkan proses terbentuknya iman dalam diri seseorang, maka harus mengikuti prinsip -  prinsip sebagai berikut:
1.     Prinsip Pembinaan Berkesinambungan
Proses pembentukan iman adalah suatu proses yang panjang, terus menrus, dan tidak berkesudahan. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan orang semakin lama semakin mampu bersikap selektif. Implikasinya ialah diperlukan motivasi sejak kecil dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, penting mengarahkan proses motivasi, agar dapat membuat tingkah laku lebih terarah dan selektif dalam menghadapi nilai–nilai hidup yang patut diterima atau yang seharusnya ditolak.
2.     Prinsip Internalisasi dan Individuasi
Iman akan lebih mantap terjelma dalam bentuk tingkah laku tertentu, apabila seseorang dapat menghayatinya melalui peristiwa internalisasi, yakni usaha menerima nilai sebagai bagian dari sikap mentalnya, dan individuasi yakni usaha menempatkan nilai serasi dengan sifat kepribadiannya. Oleh karena itu, dengan merasakan pengalaman tersebut akan terjadi kristalisasi nilai iman dalam diri seseorang.
3.     Prinsip Sosialisasi
Tingkah laku seseorang akan dikatakan teruji secara tuntas apabila sudah diterima secara sosial. Seseorang akan dikatakan beriman, apabila akhlak nya dapat diterima oleh masyarakat sekitar.
4.     Prinsip Konsistensi dan Koherensi
Nilai iman lebih mudah tumbuh terakselerasi, apabila sejak semula ditangani secara konsisten yaitu secara tetap dan konsekuen, serta secara koheren, yaitu tanpa mengandung pertentangan antara nilai yang satu dengan nilai lainnya.
5.     Prinsip Integrasi
Agar nilai iman hendaknya dapat dipelajari seseorang tidak sebagai ilmu dan keterampilan tingkah laku yang terpisah – pisah, tetapi melalui pendekatan yang integratif, Dalam kaitan problematika kehidupan yang nyata.
b.     Tanda – Tanda Orang Beriman
Al- Qur’an menjelaskan tanda – tanda orang beriman sebagai berikut :
1.       Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar. Jika dibacakan ayat Al-Qur’an, maka bergejolak hatinya. Berusaha memahami ayat yang tidak diketahui dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas darinya.
2.       Senantiasa tawakal, bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa agar tetap hidup dengan ajaran Allah.
3.       Menafkahkan rezeki yang diterimanya.
4.       Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.
5.       Memelihara amanah dan menepati janji.
6.       Bersungguh – sungguh dalam menegakkan ajaran Allah dan suka menolong.
7.       Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin.
Akidah islam sebagai keyakinanyang membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Abu A’la Maududi menyebutkan tanda orang yang beriman sebagai berikut :
1.       Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan picik.
2.       Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri.
3.       Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat.
4.       Jujur dan adil.
5.       Tidak murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi.
6.       Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, dan optimisme.
7.       Mempunyai sifat kesatria, semangat dan berani, tidak gentar menghadapi resiko bahkan tidak takut pada maut.
8.       Mempunyai sikap hidup damai.
Patuh, taat, dan disiplin menjalankan peraturan Ilahi.
c.      Korelasi Keimanan dan Ketakwaan
Keimanan pada keesaan Allah (tauhid) dibagi menjadi dua yaitu Tauhid Teoritis (tauhid rububiyyah) dan Tauhid Praktis (tauhid uluhiyyah). Tauhid Teoritis adalah tauhid yang membahas tentang Keesaan Zat, Keesaan Sifat, dan Keesaan perbuatan Tuhan. Dengan demikian, didapatkan konsekuensi logis Tauhid Teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud Mutlak, yang menjadi sumber semua Wujud.
Tauhid Praktis adalah Tauhid Ibadah, berhubungan dengan amal ibadah manusia. Tauhid Praktis merupakan terapan Tauhid Teoritis. Tauhid praktis atau Tauhid ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah.
Dalam pandangan Islam, yang dimaksud dengan Tauhid yang sempurna adalah Tauhid yang tercermin dalam ibadah dan dalam perbuatan kehidupan sehari–hari. Dalam menegakkan Tauhid, seseorang harus menyatukan iman dan amal, konsep dan pelaksanaan, fikiran dan perbuatan, serta teks dan konteks. Dengan demikian bertauhid adalah mengesakan Tuhan dalam pengertian yakin dan percaya kepada Allah melalui fikiran, membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
Oleh karena itu, seseorang baru dikatakan beriman dan bertakwa, apabila sudah mengucapkan kalimat tauhid dalam syahadat asyhadu alla ilaaha illallah, (aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan segala laranganNya.
d.     Implementasi Iman dan Taqwa
1.       Problematika, Tantangan, dan Resiko dalam Kehidupan Modern
Berbagai problematika datang dalam kehidupan ini. Hal ini dikarenakan wawasan ilmu yang salah. Karena ilmu merupakan roh yang meneggakan dan mewarnai budaya. Hal itulah yang menjadi tantangan yang amat berat dan dapat menimbulkan tekanan kejiwaan. Karena apabila kita tidak dapat memfilter hal tersebut, maka akan melahirkan resiko yang besar. Untuk itu, iman dan takwa mampu berperan dalam menyelesaikan problem dan tantangan kehidupan modern ini.
2. Peran Iman dan Taqwa dalam Menjawab Masalah dan Tantangan Kehidupan Modern
             Beberapa peran dan pengaruh iman pada kehidupan manusia:
a.         Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan pada benda
      Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Karena jika Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satupun kekuataan yang dapat mencegahnya. Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, tidak ada satupun kekuaatan yang sanggup menahannya. Oleh karena itulah, iman mampu menghilangkan kepercayaan terhadap dewa-dewa, manusia yang memiliki kekuasaan, serta benda-benda keramat. Orang beriman selalu mengikuti perintah  Allah yang terdapat dalam surah Al-Fatihah ayat 1-7.
b.        Iman menanamkan semangat berani mengahadapkan maut
Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian ada di tangan Allah dan hanya Allah yang dapat menghidupkan dan mematikan seseorang.
Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (Q.S An-Nisa: 78)
c.        Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan
Dalam mencari rezeki kadang-kadang manusia rela melepaskan prinsip, menjual kehormatan, bermuka dua, menjilat, serta memperbudak diri. Hal tersebut semata-mata hanya ingin mendaptakan materi di muka bumi ini. Orang yang beriman tidak akan melakukan hal tersebut karena ia percaya bahwa Allah memberikan rezeki kepada semua umatnya.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang member rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhmahfuzh).” (Q.S Hud: 6)
d.        Iman memberikan ketentraman jiwa
Orang yang beriman jika tertimpa malapetaka, ia akan bersabar dan memohon rahmat kepada yang memiliki rahmat. Dengan demikian ketenangan akan meliputi hati mukmin. Dia yakin bahwa Allah akan mengabulkan do’anya, meneguhkan hatinya, dan memberikan kemenangan.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d: 28)
e.        Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatantayibbah)
Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu melakukan kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik.
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguh nyaakan Kami berikan kepada-Nya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S An-Nahl: 97)
f.              Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen
Iman memberikan pengaruh kepada seseorang untuk selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridaan Allah. Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah
Katakanlah:”sesungguhnyas halatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.” (Q.S Al-An’am:162)
g.            Iman memberikan keberuntungan
Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbingnya dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki.
Mereka itulah yang tetap mendapatkan petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S Al-Baqarah :5)
h.            Iman mecegah penyakit
Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman. Dalam hal ini iman mampu mengatur hormon dan selanjutnya membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak manusia. Oleh karena itulah, orang–orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah terkena penyakit seperti darah tinggi, diabetes, dan kanker.

Tugas 1
Mata Kuliah PAI Semester II
1.      Tuliskan ayat – ayat Alqu’an paling sedikit 3 ayat tentang Keimanan.
2.      Tuliskan tentang minimal 3 Sanksi bagi orang yang tidak beriman !
3.      Tuliskan minimal 5 Balasan dari allah bagi orang yang beriman dan bertaqwa !



PROPOSAL PENELITIAN
Oleh : Mamad Yusuf, SE.M.Pd

Proposal penelitian dibuat dan diajukan sebelum melaksanakan penelitian, seorang mahasiswa dalam melakukan penelitian diwajibkan membuat proposal penelitian  terlebih dahulu, agar dalam melaksanakan penelitiannya terarah secara sistematis sesuai dengan yang diharapkan dan menghasilkan penelitian yang maksimal.
Pengertian Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah dokumen yang mengusulkan berbagai aspek proyek penelitian. Atau secara lebih rinci dapat dikatakan bahwa proposal penelitian adalah sebuah dokumen yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang menjelaskan secara rinci program untuk penyelidikan ilmiah yang diusulkan. Itu seperti garis besar dari keseluruhan proses penelitian yang memberi pembaca ringkasan informasi yang dibahas dalam proyek. Proposal penelitian fokus pada evaluasi muatan dan dampak potensial yang diperlukan untuk melaksanakan rencana penelitian yang diusulkan secara strategis dan koheren. Kualitas proposal penelitian Anda tidak hanya tergantung pada kualitas proyek yang Anda usulkan, tetapi juga pada kualitas penulisan proposal Anda. Proyek penelitian yang baik dapat menghadapi risiko penolakan hanya karena proposal ditulis dengan buruk. Oleh karena itu, tulislah proposal dengan koheren, jelas, dan meyakinkan.
Pengertian Proposal Penelitian Menurut Para Ahli
Adapun definisi proposal penelitian menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut; Sugiyono (2013), Proposal penelitian ialah pedoman yang berisikan berbagai legiatan serta langkah-langkah anasistematis yang akan diikuti ileh seorang peneliti dalam melakasanakan suatu penelitian. Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D Proposal penelitian ialah suatu bentuk dokumen rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam suatu proses penelitian. Proposal penelitian harus berisikan informasi yang cukup bagi si pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang dilakukan.
Jenis Proposal Penelitian
Terdapat beberapa jenis proposal penelitian, antara lain adalah sebagai berikut;
Proposal penelitian pengembangan
Proposal penelitian pengembangan merupakan proposal yang digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan permaslahan aktual. Dalam hal ini, penekanan kegiatan pengembangannya yaitu pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Format proposal penelitian pengembangan berbeda dengan proposal penelitian yang ditulis berdasarkan kegiatan penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian berorientasi hasil berbeda. Kegiatan penelitian dilakukan untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan, tapi penelitian pengembangan dilakukan untuk mengaplikasikan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal penelitian kajian pustaka adalah proposal yang ditulis untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan memecahkan suatu permasalahan yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Kajian pustaka biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka, kemudian disajikan dengan cara untuk keperluan baru. Dalam hal ini, dibutuhkan bahan-bahan pustaka sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru dan sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga dapat dikembangkan kerangka teori baru, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
Proposal penelitian kualitataif
Proposal penelitian kualitatif adalah proposal yang ditulis dengan tujuan untuk mengungkapkan permasalahan secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian. Penelitian kualitatif memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Dalam penelitian kualitatif, proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan. Karakteristik penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karenanya,  penyusunan laporannya dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan karakteristik naturalistik yang penuh keotentikan.
Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif adalah proposal penelitian yang ditulis dengan menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yaitu pendekatan yang diawali dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya. Berdasarkan hal-hal tersebut, selanjutnya dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan diserta upaya pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. 
Tujuan Proposal Penelitian
Tujuan dari proposal penelitian adalah untuk menyajikan dan membenarkan kebutuhan untuk mempelajari masalah penelitian dan untuk menyajikan cara-cara praktis di mana studi yang diusulkan harus dilakukan. Proposal penelitian berisi tinjauan literatur yang luas. Proposal tersebut harus memberikan bukti persuasif bahwa ada kebutuhan untuk studi yang diusulkan. Selain memberikan alasan, proposal menjelaskan metodologi terperinci untuk melakukan penelitian yang konsisten dengan persyaratan profesional atau bidang akademik dan pernyataan tentang hasil yang diharapkan dan/atau manfaat yang diperoleh dari penyelesaian studi. Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa  tujuan proposal penelitian yang mendasar adalah menggarisbawahi bidang-bidang studi terperinci dan memastikan bahwa proposal penelitian yang disusun layak.
Cara Membuat Proposal Penelitian
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam merancang keseluruhan proposal penelitian, antara lain:
Munculkan judul untuk proposal Anda
Judul Anda akan bervariasi berdasarkan jenis penelitian yang Anda lakukan, tetapi secara umum, buatlah judul yang ringkas dan deskriptif. Setelah membaca judul Anda, pembaca Anda harus tahu apa yang diharapkan dari proposal dan cukup tertarik untuk membaca. Proposal Anda juga harus jelas dan akurat. Misalnya, cobalah judul pendek dan informatif seperti,
  • Model Pembelajaran Role Playing Dapat Meningkatkan Daya Ingat Siswa  Pada TK Nusa Indah Tahun 2020
  • Pengaruh Game Online Terhadap Minat baca buku siswa di SD Negeri Cibitung I Tahun 2020
Hindari frasa seperti “Investigasi …” atau “Tinjauan atas …”
Buat halaman judul
Halaman judul memperkenalkan judul proposal Anda, nama Anda, dan institusi utama yang terhubung dengan Anda.
Ringkas proposal Anda dalam abstrak
Abstrak adalah ringkasan masalah yang dibahas dalam proposal Anda. Solusi dan sasaran yang Anda usulkan juga harus dimasukkan, bersama dengan persyaratan pendanaan yang diproyeksikan.
Buat daftar kata kunci yang akan muncul dalam proposal Anda
Pilih 4-5 kata kunci yang mengungkapkan poin utama dari makalah Anda, disarankan tentang topik Anda dan juga istilah yang terkait erat. Kata kunci harus berupa frasa yang mungkin dicari banyak pembaca. Memilih kata kunci yang tepat akan memastikan bahwa proposal Anda muncul di mesin pencari untuk pembaca yang dapat memanfaatkannya.
Sertakan daftar isi
Proposal penelitian yang lebih panjang sering menyertakan daftar isi pada halaman ketiga, yang mendaftar setiap bagian utama dari makalah Anda. Sedangkan proposal singkat yang hanya menjangkau beberapa halaman seringkali tidak membutuhkan daftar isi. Khususnya proposal yang panjang mungkin juga memerlukan daftar ilustrasi, gambar, atau tabel.
Tulisalah bagian pendahulaun
Pendahuluan harus berisi bagian “Pernyataan Masalah,” “Tujuan Penelitian,” dan “Signifikansi Penelitian” atau “Latar Belakang dan Signifikansi”.
Berikan latar belakang dalam pendahuluan
Identifikasi masalah penelitian dan tunjukkan mengapa penelitian perlu dilakukan.
  • Jika perlu, Anda dapat membagi bagian ini menjadi beberapa bagian.
  • Di bawah tajuk yang bertuliskan “Pertanyaan Penelitian” atau “Hipotesis Penelitian,” jelaskan hubungan antar variabel dalam penelitian atau prediksi hubungan antar variabel bebas dan variable terikat. Ini pada dasarnya mengidentifikasi masalah penelitian.
  • Di bawah tajuk bertuliskan “Definisi Istilah,” tentukan ide-ide sentral yang akan digunakan dalam penelitian yang diusulkan.
  • Juga berikan bukti yang mendukung kompetensi atau keahlian Anda di lapangan.
Tulis bagian Tinjauan Literatur untuk mengontekstualisasikan penelitian Anda
Di bagian ini, Anda akan menunjukkan kepada pembaca bahwa Anda mengetahui penelitian saat ini dan masa lalu dalam topik Anda dan menunjukkan bahwa penelitian Anda akan memberikan kontribusi yang signifikan dan substansial untuk itu.
Anda akan memberikan penghargaan kepada peneliti lain yang telah meletakkan dasar, mengevaluasi dan mensintesiskan pekerjaan mereka, dan membedakan penelitian Anda sendiri.
Jangan ubah bagian ini menjadi daftar atau ringkasan yang hambar. Ringkas penelitian yang ada dengan cara seperti cerita yang menarik pembaca sambil memaparkan lubang yang akan diisi oleh penelitian Anda.
Jelaskan penelitian yang diusulkan
Bagian ini adalah jantung dari proposal dan harus mencakup semua informasi tentang metodologi atau pendekatan yang Anda usulkan. Bagian ini juga dapat berjudul “Metodologi.” Berikan penjelasan lengkap tentang penelitian yang Anda usulkan.
Pengaturan dan informasi dalam bagian ini akan tergantung pada apakah penelitian Anda kualitatif dan kuantitatif. Anda mungkin akan memiliki subbagian seperti “Desain Penelitian,” “Instrumentasi,” “Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data.”
Anda juga harus menunjukkan pengetahuan Anda tentang metode alternatif, sambil menyatakan bahwa pendekatan Anda adalah cara paling efektif untuk menangani pertanyaan penelitian Anda. Bersikap realistis tentang apa yang ingin Anda capai, jelaskan tentang fokus penelitian Anda, dan jelaskan tentang segala hal yang menjadi sandaran penelitian ini.
Deskripsi tersebut juga harus mencakup jadwal terperinci dari penelitian yang diusulkan dan menyeluruh tentang semua pekerjaan dasar dan bahan yang dibutuhkan.  Juga sertakan informasi tentang ukuran sampel dan populasi target, jika ada.
Jelaskan sumber daya kelembagaan yang relevan
Jika Anda merencanakan penelitian ini dengan latar belakang kelembagaan, sertakan bagian “Deskripsi Sumber Daya Kelembagaan yang Relevan” untuk menggambarkan apa yang dapat ditawarkan oleh lembaga Anda.
Identifikasi informasi seperti kompetensi atau kontribusi lembaga sebelumnya dalam bidang penelitian, layanan pendukung universitas, atau fasilitas penelitian lembaga.
Daftar referensi
Sertakan halaman “Referensi” terpisah yang merinci semua referensi yang telah Anda gunakan sejauh ini dalam mengidentifikasi masalah dan membentuk hipotesis penelitian.
Identifikasi personil
Bagian ini harus berisi informasi biografis tentang kontributor utama penelitian. Perhatikan bahwa bagian ini tidak selalu termasuk, terutama untuk proposal yang lebih pendek. Nyatakan keahlian dan tanggung jawab masing-masing kontributor.
Sertakan lampiran, jika perlu
Lampiran umum untuk sebagian besar jenis proposal penelitian. Mereka termasuk dokumen pendukung yang diperlukan bagi pembaca untuk memahami proposal tersebut. Anda akan sering merujuk ke lampiran Anda sepanjang proposal, memberi pembaca kesempatan untuk membalikkannya dan membacanya.
Demikianlah serangkaian artikel yang memberikan penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian proposal penelitian menurut para ahli, jenis, tujuan, contoh, dan cara membuatnya. Trimakasih,

Tugas I
Untuk PG PAUD
Semester VI
  1. Buatlah Sistematika Proposal Penelitian !
  2. Rancang Judul Penelitian !
  3. Buatlah pendahuluan dari rancangan judul penelitian yang sudah dibuat!
Selamat belajar !